Translate

Senin, 24 Januari 2022

Pendekatan Geografi

PENDEKATAN GEOGRAFI


Pendekatan geografi dapat diartikan sebagai suatu metode, cara pandang, atau analisis untuk memahami berbagai gejala dan fenomena geosfer, khususnya interaksi antara manusia terhadap lingkungannya. Setiap disiplin ilmu memiliki cara pandang yang berbeda terhadap suatu kejadian yang sama dapat dilihat dari berbagai sudut pandang.

1. Pendekatan Spasial (Keruangan)

Pendekatan spasial dilakukan dengan mengetahui karakteristik atau fenomena suatu wilayah. Pendekatan ini mengkaji variabel yang berbeda dari suatu tempat ke tempat lain, kemudian mengkaji faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan tersebut.

2. Pendekatan Ekologis

Menurut Woster (1977), secara garis besar ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang keterkaitan antara organisme dengan lingkungannya. Pendekatan ekologi didasarkan pada salah satu prinsip yaitu interelasi antara mahluk hidup dengan lingkungannya. Analisis lingkungan atau ekologi menelaah gejala interaksi dan interelasi antara komponen fisikal (alamiah) dengan nonfisik (sosial).

3. Pendekatan Kompleks Wilayah

Perpaduan antara pendekatan keruangan dan pendekatan kelingkungan disebut pendekatan kompleks wilayah. Kajian pendekatan ini bersifat horizontal dalam artian keruangan, bersifat vertikal dalam artian kelingkungan. Hubungan fungsional antarunit wilayah terjadinya karena adanya perbedaan-perbedaan antara wilayah yang satu dan wilayah yang lain sehingga tercipta suatu wilayah sistem yang kompleks sifatnya serta pengkajiannya membutuhkan pendekatan yang kompleks.

KETERAMPILAN GEOGRAFI

1. Kemampuan observasi

Adalah kemampuan awal dan kemampuan utama dalam membangun kompetensi geografi. Ada hukum jelas dalam kemampuan ini. Tidak dikatakan geografi bila tidak memiliki kemampuan mengamati fenomena geosfera.

2. Keterampilan deskriptif

Keterampilan ini ditujukan dalam bentuk menjelaskan fenomena geosfera yang ada di muka bumi. Setiap fenomena muka bumi dijelaskan secara detail dan optimal, sehingga orang yang membaca seolah-olah melihat fenomena alam itu secara langsung.

3. Klasifikasi / Mengelompokkan


Setelah penggambaran, keterampilan selanjutnya yang dibutuhkan itu adalah kemampuan mengelompokkan (clacification). Misalnya, mana yang disebut lahan pertanian, lahan perindustrian, dan lahan perumahan. Pengelompokkan ini, dapat dilakukan pada fenomena geosfera yang lainnya. Kemampuan mengelompokkan ini, akan menjadi bahan untuk melakukan analisis lanjutan terkait dengan interaksi antarfenomena geosfera.

4. Keterampilan pemetaan

Kelompok-kelompok fenomena geosfera itu sudah tentu digambarkan dalam konteks lingkungan hidupnya. Karena berada pada konteks lingkungan, maka dia pun akan menempati ruang. Oleh karena itu, seorang geograf dituntut untuk mampu memetakan sebaran (distribution) dari fenomena-fenomena geosfera.

5. Analisis

Melakukan analisis keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lain, kaitannya dengan lingkungan terkait. Geograf adalah seseorang yang berupaya memahami, fenomena manusia kaitannya dengan kondisi lingkungan yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

Yasinto Sindhu P. 2013. Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Erlangga.

https://dede.wordpress.com/2012/01/04/keterampilan-dasar-geografi/ Diakses pada tanggal 17 Mei 2019.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TEORI PEMBENTUKAN ALAM SEMESTA

 TEORI PEMBENTUKAN ALAM SEMESTA 1. Teori mengembang dan memapat (oscillation theory) Menurut teori ini, jagat raya pada awalnya terbentuk ka...