Translate

Rabu, 26 Januari 2022

TEORI PEMBENTUKAN ALAM SEMESTA

 TEORI PEMBENTUKAN ALAM SEMESTA


1. Teori mengembang dan memapat (oscillation theory)

Menurut teori ini, jagat raya pada awalnya terbentuk karena adanya suatu siklus materi yang diawali dengan massa yang mengembang yang disebabkan reaksi inti hidrogen. Akibatnya, terbentuklah galaksi-galaksi yang diperkirakan sudah berlangsung selama tiga puluh miliar tahun. Galaksi-galaksi tersebut lama-kelamaan akan meredup kemudian memapat yang didahului dengan keluarnya pancaran panas.

2. Teori keadaan tetap (steady state theory)

Teori ini menyatakan alam semesta tidak memiliki awal dan tidak memiliki akhir. Alam semesta tetap sama sepanjang waktu. Teori ini diusulkan oleh Sir Fred Hoyle. Ia mengatakan alam semesta tidak terbatas dalam waktu dan memiliki kondisi yang sama dengan sebelumnya dan sekarang.

3. Teori ledakan besar (the big bang theory)

Menurut teori ini, pembentukan alam semesta terjadi sekitar 13.700 miliar tahun yang lalu. Menurut George Lemaitre, dahulu terdapat galaksi-galaksi yang saling berdekatan. Galaksi-galaksi berasal dari massa tunggal yang menyimpan suhu dan energi yang sangat besar. Hal ini menimbulkan ledakan yang mahadahsyat hingga menghancurkan massa tunggal tersebut.

ANGGOTA JAGAT RAYA

1. Galaksi 

Galaksi adalah kumpulan dari planet, bintang, gas, debu, nebula, dan benda langit lainnya. Diperkirakan jarak antar galaksi ini rata – rata lebih dari satu juta tahun cahaya.

Berikut jenis galaksi berdasarkan bentuknya:

a. Spiral


b. Spiral Berbatang


c. Elips


c. Tak Beraturan


Alam semesta memiliki berbagai macam galaksi, berikut ini beberapa galaksi yang sudah dikenali : 

1) Galaksi Bimasakti Galaksi Bimasakti ditemukan pada 18 Juli 1783, oleh seorang astronom Inggris William Hershel. Galaksi Bimasakti terdiri dari 400 milyar bintang.


2) Galaksi Magellan Galaksi Magellan adalah galaksi yang paling dekat dengan galaksi Bimasakti. Jaraknya kurang lebih 150.000 tahun cahaya dan berada di belahan langit selatan. Galaksi ini memiliki bentuk tak beraturan.

3) Galaksi Ursa Mayor Galaksi Ursa Mayor berjarak 10.000.000 tahun cahaya dari galaksi Bimasakti. Galaksi ini mempunyai bentuk elips dan rapat.

4) Galaksi Andromeda Galaksi Andromeda dikategorikan sebagai galaksi raksasa karena memiliki diameter sekitar 200 ribu tahun cahaya atau dua kali lebih besar dari galaksi Bimasakti.

5) Galaksi Jauh Galaksi ini terletak lebi dari 10.000.000 tahun cahaya dari galaksi Bimasakti, dan termasuk galaksi jauh.

6) Galaksi Black Eye Pada tahun 1781 seorang astronom Prancis, Charles Messier menemukan sebuah galaksi dengan sifat yang aneh yaitu memiliki cincin kabut dan berwarna gelap.

2. Bintang 

Bintang adalah benda langit yang memancarkan cahaya dan panas sendiri. Bintang itu sendiri dibagi menjadi 2 jenis yaitu: 

a. Bintang semu Adalah bintang yang memantulkan cahaya dari bintang lain. 

b. Bintang nyata Adalah bintang yang menghasilkan cahayanya sendiri.

Sistem bintang adalah suatu sistem yang terdiri dari satu atau beberapa bintang dan biasanya merupakan sistem keplanetan yang terbentuk akibat tarikan gravitasi. Di antara sistem bintang terdapat tata surya yang terdiri dari Matahari dan objek-objek lain lain, termasuk Bumi yang mengorbitnya. Contoh dari sistem bintang adalah: 

a. Tata Surya (satu bintang) 


b. Sirius (dua bintang) 

c. Alpha Centauri (tiga bintang) 

d. 4 Centauri (empat bintang) 

e. Mizar (lima bintang) 

f. Pollux dan Castor (enam bintang) 

g. Nu Scorpii (lima bintang) 

h. Cygnus X-1 (satu bintang dan satu lubang hitam)


C. TATA SURYA

1. Tata Surya (Solar System)


Dimanakah bumi kita ini berada? Ya, tepat sekali, bumi kita merupakan salah satu planet yang ada di tata surya. Lalu apakah tata surya itu ?, Tata Surya adalah suatu sistem yang terdapat di jagad raya terdiri atas matahari sebagai pusatnya, planet-planet (termasuk planet bumi), satelit, asteroid, komet, meteor, debu, kabut, dan benda-benda lain sebagai anggota dari tata surya yang beredar mengelilingi pusatnya, yakni matahari pada orbit atau garis edarnya masing-masing.


Senin, 24 Januari 2022

Pendekatan Geografi

PENDEKATAN GEOGRAFI


Pendekatan geografi dapat diartikan sebagai suatu metode, cara pandang, atau analisis untuk memahami berbagai gejala dan fenomena geosfer, khususnya interaksi antara manusia terhadap lingkungannya. Setiap disiplin ilmu memiliki cara pandang yang berbeda terhadap suatu kejadian yang sama dapat dilihat dari berbagai sudut pandang.

1. Pendekatan Spasial (Keruangan)

Pendekatan spasial dilakukan dengan mengetahui karakteristik atau fenomena suatu wilayah. Pendekatan ini mengkaji variabel yang berbeda dari suatu tempat ke tempat lain, kemudian mengkaji faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan tersebut.

2. Pendekatan Ekologis

Menurut Woster (1977), secara garis besar ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang keterkaitan antara organisme dengan lingkungannya. Pendekatan ekologi didasarkan pada salah satu prinsip yaitu interelasi antara mahluk hidup dengan lingkungannya. Analisis lingkungan atau ekologi menelaah gejala interaksi dan interelasi antara komponen fisikal (alamiah) dengan nonfisik (sosial).

3. Pendekatan Kompleks Wilayah

Perpaduan antara pendekatan keruangan dan pendekatan kelingkungan disebut pendekatan kompleks wilayah. Kajian pendekatan ini bersifat horizontal dalam artian keruangan, bersifat vertikal dalam artian kelingkungan. Hubungan fungsional antarunit wilayah terjadinya karena adanya perbedaan-perbedaan antara wilayah yang satu dan wilayah yang lain sehingga tercipta suatu wilayah sistem yang kompleks sifatnya serta pengkajiannya membutuhkan pendekatan yang kompleks.

KETERAMPILAN GEOGRAFI

1. Kemampuan observasi

Adalah kemampuan awal dan kemampuan utama dalam membangun kompetensi geografi. Ada hukum jelas dalam kemampuan ini. Tidak dikatakan geografi bila tidak memiliki kemampuan mengamati fenomena geosfera.

2. Keterampilan deskriptif

Keterampilan ini ditujukan dalam bentuk menjelaskan fenomena geosfera yang ada di muka bumi. Setiap fenomena muka bumi dijelaskan secara detail dan optimal, sehingga orang yang membaca seolah-olah melihat fenomena alam itu secara langsung.

3. Klasifikasi / Mengelompokkan


Setelah penggambaran, keterampilan selanjutnya yang dibutuhkan itu adalah kemampuan mengelompokkan (clacification). Misalnya, mana yang disebut lahan pertanian, lahan perindustrian, dan lahan perumahan. Pengelompokkan ini, dapat dilakukan pada fenomena geosfera yang lainnya. Kemampuan mengelompokkan ini, akan menjadi bahan untuk melakukan analisis lanjutan terkait dengan interaksi antarfenomena geosfera.

4. Keterampilan pemetaan

Kelompok-kelompok fenomena geosfera itu sudah tentu digambarkan dalam konteks lingkungan hidupnya. Karena berada pada konteks lingkungan, maka dia pun akan menempati ruang. Oleh karena itu, seorang geograf dituntut untuk mampu memetakan sebaran (distribution) dari fenomena-fenomena geosfera.

5. Analisis

Melakukan analisis keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lain, kaitannya dengan lingkungan terkait. Geograf adalah seseorang yang berupaya memahami, fenomena manusia kaitannya dengan kondisi lingkungan yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

Yasinto Sindhu P. 2013. Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Erlangga.

https://dede.wordpress.com/2012/01/04/keterampilan-dasar-geografi/ Diakses pada tanggal 17 Mei 2019.


PRINSIP-PRINSIP GEOGRAFI

PRINSIP-PRINSIP GEOGRAFI

Goegrafi sebagai sebuah disiplin ilmu memiliki prinsip-prinsip dalam mempelajari objek kajiannya. Prinsip geografi dipergunakan untuk menjelaskan fenomena atau permasalahan yang terjadi di dalam kehidupan sehari hari dalam menemukan pemecahan masalah.

1. Prinsip Persebaran

Prinsip persebaran adalah suatu gejala dan fakta yang tersebar tidak merata di permukaan bumi yang meliputi bentang alam, tumbuhan, hewan, dan manusia dengan memperhatikan dan menggambarkan penyebaran fenomena dan fakta dalam ruang, penelaahan persoalan yang berkenaan dengan fenomena dan fakta keruangan dapat terarah dengan baik.

2. Prinsip Interelasi

Prinsip interelasi adalah suatu hubungan saling keterkaitan atau timbal balik dalam ruang antara gejala yang satu dengan gejala yang lain. Hubungan antara faktor fisis dengan faktor manusia dapat terungkap setelah pola persebaran dan fakta geografi dalam ruang terlihat, melalui hubungan tersebut, pengungkapan karakteristik gejala atau fakta geografi di tempat atau wilayah tertentu juga dapat dilakukan.

a. Hubungan gejala alam dengan sosial


b. Hubungan gejala alam dengan alam


c. Hubungan gejala sosial dengan sosial


3. Prinsip Deskripsi

Prinsip deskripsi adalah penjelasan lebih jauh mengenai gejala-gejala yang diselidiki atau dipelajari. Prinsip deskripsi selain disajikan dengan tulisan atau kata-kata, prinsip deskripsi dapat juga dilengkapi dengan diagram, grafik, tabel, gambar, dan peta. Penjelasan atau deskripsi merupakan satu prinsip dan studi pada geografi untuk memberikan gambaran lebih jauh tentang gejala dan masalah yang dipelajari.

4. Prinsip Korologi

Prinsip korologi adalah fenomena, fakta, ataupun masalah geografi di suatu tempat ditinjau berdasarkan persebaran, interelasi, interaksi, dan integrasi dalam ruang tertentu. Ruang tersebut akan memberikan karakteristik kepada kesatuan gejala yang ada. Prinsip korologi merupakan prinsip geografi yang komprehensif karena merupakan perpaduan dengan prinsip-prinsip lainnya.

Sumber 

Gatot Hermanto. 2013. Geografi untuk SMA/MA Kelas X Peminatan. Bandung: YramaWidya

Bambang Nianto. 2013. Geografi 1 untuk Kelas SMA dan MA Kelompok Peminatan Ilmu Ilmu Sosial

K. Wardiyatmoko. 2013. Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga



Minggu, 23 Januari 2022

OBJEK STUDI GEOGRAFI

Objek Studi Geografi

Setiap disiplin ilmu memiliki objek yang menjadi bidang kajiannya. Geografi sebagai disipin ilmu tidak lepas dari objek kajian yang berbeda dengan disiplin ilmu yang lain. Objek geografi dapat dibedakan menjadi dua yaitu objek formal dan objek material


Objek Material Geografi

Objek material geografi merupakan sasaran kajian dalam studi geografi. Objek studinya adalah fenomena-fenomena geosfer. Cakupan geosfer memang sangat luas sekali, meliputi fenomena alam dan fenomena sosial yang berada di bumi.

Litosfer (Lapisan Kulit Bumi)
Litosfer adalah lapisan kerak bumi yang paling luar yang terdiri dari lapisan batuan dan tanah.


Atmosfer (Lapisan Udara)
Atmosfer adalah lapisan gas (udara) yang menyelimuti permukaan bumi. Lapisan atmosfer terdiri atas troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer.


Hidrosfer (Lapisan Air)
Hidrosfer adalah lapisan air meliputi perairan yang ada di darat dan yang berada di laut.


Biosfer (Lapisan Hewan dan Tumbuh-Tumbuhan)
Biosfer merupakan gabungan ekosistem di planet bumi yang mencakup seluruh makhluk hidup yang berinteraksi dengan lingkungan sebagai satu kesatuan.



Antroposfer (Lapisan Manusia)
Antroposfer yaitu lapisan kehidupan manusia yang menekankan pada kajian manusia dan segala aktifitasnya di permukaan bumi dengan segala akal budinya dalam melakukan interaksi dengan lingkungannya.



Objek Formal Geografi

Objek material geografi merupakan sasaran kajian dalam studi geografi. Objek studinya adalah fenomena-fenomena geosfer. Cakupan geosfer memang sangat luas sekali, meliputi fenomena alam dan fenomena sosial yang berada di bumi.

Objek formal geografi adalah pendekatan geografi yang terdiri dari:

a. Pendekatan Keruangan

b. Pendekatan Ekologis

c. Pendekatan Kompleks Wilayah


Aspek Aspek Geografi

Geografi merupakan ilmu pengetahuan dengan objek utamanya bumi dan beserta isinya, meliputi didalamnya yaitu semua peristiwa atau fenomena berupa adanya interaksi unsur fisik dan maupun sosial. Begitu juga dengan aspek-aspek geografi, dapat dibedakan menjadi dua yaitu aspek fisik dan aspek nonfisik.


Aspek fisik

Mengkaji unsur-unsur geosfer yang bersifat fisik anatara lain meliputi aspek topologi, aspek biotik dan nonbiotik. Aspek fisik merupakan seluruh kenampakan fisik yang ada di permukaan bumi. Aspek fisik dibedakan menjadi tiga, yaitu:

a. Aspek Topologi

Pembahasan aspek topologi yaitu meliputi unsur letak, batas, luas dan bentuk muka bumi (morfologi) dari suatu wilayah/daerah.

1) Letak geografis

2) Batas wilayah

3) Luas

4) Bentuk Muka Bumi

b. Aspek Biotik

Aspek biotik merupakan aspek geografi yang mengkaji karakter fisik manusia, hewan dan tumbuhan.

c. Aspek non biotik

Aspek non biotik merupakan aspek geografi yang membahas tanah, air dan iklim. Contohnya : air laut, air sungai.


Aspek Non - fisik

Aspek Nonfisik (Sosial) Aspek nonfisik geografi mengkaji tentang manusia dan segala aktivitasnya seperti aspek budaya, ekonomi, sosial dan politik.

a) Aspek Sosial

Aspek Sosial meliputi unsur tradisi, adat-istiadat, komunitas, kelompok masyarakat, dan lembaga-lembaga sosial.

b) Aspek Ekonomi

Aspek ekonomi yaitu aspek yang membahas tentang pertanian, perkebunan, pertambangan, perikanan, industri, perdagangan, transportasi, dan pasar.

c) Aspek Budaya

Aspek Budaya yaitu aspek yang membahas tentang pendidikan, agama, bahasa, dan kesenian.

d) Aspek Politik

Aspek Politik yaitu aspek yang membahas pemerintahan dan kepartaian.


Hubungan geografi dengan aspek ilmu yang lain melahirkan ilmu baru. Sebagai contoh, hubungan geografi dengan biologi melahirkan ilmu baru yaitu biogeografi, hubungan geografi dengan antropologi melahirkan antropogeografi, dan hubungan geografi dengan fisika melahirkan geofisika.Kedua aspek dalam geografi ini menjadi dasar pembagian ilmu geografi menjadi dua cabang utama yaitu geografi fisik dan geografi manusia.

Geografi manusia mempelajari lanskap atau bentang lahan manusia (budaya), misalnya komponen-komponen buatan manusia seperti jalan, saluran air, permukiman, pusat kegiatan, dan bangunan. Geografi manusia mencoba mendeskripsikan dan menjelaskan pola-pola kenampakan manusia dan kegiatannya serta meneliti hubungan antara manusia dan lingkungannya

Sumber :

Pabundu Tika, dkk. 2016. Geografi SMA/MA Kelas X Kelompok Peminatan IPS. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Yasinto Shindhu P. 2016. Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

TEORI PEMBENTUKAN ALAM SEMESTA

 TEORI PEMBENTUKAN ALAM SEMESTA 1. Teori mengembang dan memapat (oscillation theory) Menurut teori ini, jagat raya pada awalnya terbentuk ka...