Translate

Minggu, 23 Januari 2022

KONSEP ESENSIAL GEOGRAFI

KONSEP ESENSIAL GEOGRAFI

Konsep esensial geografi merupakan unsur penting dalam memahami fenomena atau kejadian geografi. Konsep esensial ilmu geografi menurut seminar IGI Tahun 1988 mencakup konsep lokasi, jarak, keterjangkauan, pola, morfologi, aglomerasi, nilai kegunaan, interaksi dan interdependensi, deferensiasi area, dan keterkaitan keruangan.

Hafalan Luar Kepala

( JK dan Mr ApoLo gangGu aDIK )

J = Jarak

K = Keterjangkauan

Mr = Morfologi

A = Aglomerasi

Po = Pola

Lo = Lokasi

Gu = Nilai KeGunaan

D = Diferensiasi area

I = Interaksi

K = Keterkaitan ruang

1. Lokasi

Lokasi adalah posisi suatu objek dalam ruang. Secara pokok, konsep lokasi dibedakan menjadi dua, sebagai berikut :

a. Lokasi absolut

Lokasi absolut merupakan letak atau tempat dilihat dari garis lintang dan garis bujur ( garis astronomis ). Lokasi absolut keadaannya tetap dan tidak dapat berpindah karena berpedoman pada garis astronomi bumi.

b. Lokasi Relatif


Lokasi relatif sering disebut dengan letak geografis, merupakan posisi sesuatu berdasarkan kondisi dan situasi daerah di sekitarnya. Kondisi dan stuasi dapat berupa kondisi fisik, sosial, budaya, ekonomi, maupun keberadaan sarana transportasi dengan daerah sekitarnya.

2. Jarak

Konsep jarak mengacu pada ruang yang terdapat di antara dua obyek. Konsep jarak dapat dibedakan menjadi dua, yaitu jarak absolut dan jarak relatif.

a. Jarak absolut


Jarak absolut menunjukkan jarak antar wilayah yang diukur menggunakan satuan panjang.

b. Jarak relatif


Jarak relatif menunjukkan jarak antar wilayah yang mempertimbangkan rute, waktu dan biaya.

3. Keterjangkauan

Konsep keterjangkauan / aksesibiltas yaitu terkait dengan kemudahan untuk menjangkau suatu objek. Keterjangkauan tidak hanya tergantung pada jarak tetapi juga tergantung pada kondisi geografis suatu wilayah dan ada tidaknya sarana transportasi dan komunikasi.


4. Pola

Pola berkaitan dengan susunan, bentuk, dan persebaran fenomena dalam ruang muka bumi. Fenomena yang dipelajari adalah fenomena alami dan fenomena sosial. 


5. Morfologi

Morfologi merupakan perwujudan bentuk daratan muka bumi sebagai hasil pengangkatan atau penurunan wilayah seperti erosi dan pengendapan atau sedimentasi. Melihat peristiwa tersebut ada wilayah yang berbentuk pulau, pegunungan, dataran, lereng, lembah, dan dataran aluvial.

6. Aglomerasi

Merupakan kecenderungan pengelompokan fenomena atau objek suatu wilayah.


7. Nilai Kegunaan

Konsep nilai kegunaan terkait dengan manfaat atau kelebihan yang dimiliki suatu wilayah. Nilai kegunaan atau sumber – sumber dimuka bumi bersifat relatif, tidak sama bagi setiap orang atau golongan penduduk.


8. Interaksi dan Interdependensi

Konsep ini berkaitan dengan hubungan dan kebergantungan timbal balik antar wilayah.


9. Diferensiasi Area

Wilayah pada hakikatnya adalah suatu perpaduan antara berbagai unsur, baik unsur lingkungan alam ataupun kehidupan. Hasil perpaduan ini akan menghasilkan ciri khas bagi suatu wilayah (region).


10. Keterkaitan Keruangan

Keterkaitan keruangan atau asosiasi keruangan adalah derajat keterkaitan persebaran suatu fenomena dengan fenomena lain di suatu tempat atau ruang. Fenomena yang dimaksud adalah fenomena alam dan fenomena kehidupan sosial.

     CONTOH : Banjir Akibat Penebangan Pohon di Wilayah Hulu


Sumber :

Gatot Hermanto. 2013. Geografi Untuk SMA/ MA Kelas XII. Bandung: Yrama Widya.

K Wardiyatmoko, P. 2013. Geografi untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.

Ika Femilia P. 2013. Metode Bimbel Privat Kuasai Materi Geografi SMA Kelas X, XI, dan XII. Yogyakarta: Planet Ilmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TEORI PEMBENTUKAN ALAM SEMESTA

 TEORI PEMBENTUKAN ALAM SEMESTA 1. Teori mengembang dan memapat (oscillation theory) Menurut teori ini, jagat raya pada awalnya terbentuk ka...